Memasak
telur asin mentah dengan metode sangrai
Telur asin yang diolah dengan
menerapkan teknologi proses penyangraian merupakan perbaikan mutu dari produk
telur asin dengan kelebihan lebih tahan lama, karena pada proses penyangraian
akan terjadi pengurangan kadar air telur, sehingga telur lebih awet. Selain itu
kelebihan lain yaitu rasa amis yang kurang terasa, tekstur putih dan kuning
telur yang lebih halus. Dari hasil uji laboratorium yang telah dilakukan
menyatakan bahwa terjadi penurunan kadar air telur asin rebus dari 42.77%
menjadi 37.09% setelah dilakukan penyangraian selama 1 jam.
Telur asin yang diolah dengan proses
penyangraian dengan lama penyangraian 60 menit dan memiliki masa simpan 20 hari
menghasilkan kadar air 63%, kadar protein 12, 79% dan Kadar lemak 11,74%. Hal
ini menunjukkan bahwa dengan teknologi proses penyangraian dapat meningkatkan
masa simpan telur asin.
Telur
asin itu sendiri adalah telur itik yang diolah dalam keadaan utuh, dimana
kandungan garam dapat menghambat perkembangan mikroorganisme dan sekaligus
memberikan aroma khas, sehingga telur dapat disimpan dalam waktu yang relatif
lama.
Selain
baunya yang lebih amis, telur itik juga mempunyai pori-pori kulit yang lebih
besar, sehingga sangat baik untuk diolah menjadi telur asin.
Telur itik yang
akan diasinkan harus memenuhi beberapa persyaratan, diantaranya:
a) telur
masih segar dan baru,
b) telur
harus bersih dari kotoran,
c) kulit
telur masih utuh dan tidak retak dan
d)
sebelum diasinkan sebaiknya diampelas untuk memudahkan proses pengasinan.
Dibanding telur ayam, telur itik mengandung protein, kalori dan lemak lebih
tinggi.
No
|
Zat Gizi
|
Telur Ayam
|
Telur Bebek
|
Telur Bebek Asin
|
Telur Puyuh
|
1
|
Kalori (kal)
|
162
|
189
|
395
|
149.8
|
2
|
Protein (gr)
|
12.8
|
13.1
|
13.6
|
10.3
|
3
|
Lemak (gr)
|
11.5
|
14.3
|
13.6
|
10.6
|
4
|
Karbohidrat (gr)
|
0.7
|
0.8
|
1.4
|
3.3
|
5
|
Kalsium (gr)
|
54
|
56
|
120
|
49
|
6
|
Fosfor (mg)
|
180
|
175
|
157
|
198
|
7
|
Besi (mg)
|
2.7
|
2.8
|
1.8
|
1.4
|
8
|
Vit. A (IU)
|
900
|
1 230
|
841
|
2 741
|
9
|
Vit. B (mg)
|
0.1
|
0.18
|
0.23
|
-
|
10
|
Air (gr)
|
74
|
70.8
|
66.5
|
-
|
Sumber: Warisno
(2005)
Telur itik yang diasinkan mengandung
keuntungan seperti:
a) nilai gizi telur dapat dipertahankan
dalam waktu yang relatif lama,
b) nilai ekonomis telur dapat
ditingkatkan,
c) memenuhi selera konsumen telur itik
dan
d) merupakan alternatif pemasaran
disamping telur segar.
Telur asin memiliki nilai ekonomis yang
lebih tinggi dibandingkan dengan telur segar dan tahan disimpan selama dua
minggu. Dengan demikian lama perendaman telur dalam adonan dan banyaknya garam
yang digunakan akan mempengaruhi kualitas telur asin. Pada lama penggaraman 14
hari dengan diikuti oleh lama penyimpanan 3 hari sebelum telur asin direbus
merupakan waktu yang optimal dalam usaha mempertahankan daya simpan telur asin
rebus yaitu sampai 22 hari.
Pusat Pembinaan Bahasa Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan (1993) menjelaskan bahwa sangrai yaitu dimasak tanpa
memakai minyak dan air. Penyangraian dilakukan di atas bara api yang dibuat
dari kayu atau arang, di atas bara api ditaruh wadah yang dibuat dari tanah
liat yang berisi pasir
.
Telur asin sangrai
merupakan diversifikasi produk telur asin mempunyai keistimewaan lebih tahan
lama tanpa ditambahkan bahan pengawet, lebih mempunyai cita rasa yang khas,
kuning telur dan putih telur lebih halus, bau amis kurang terasa dan lainnya.
Adanya produk telur asin sangrai ini, menjadikan produk pengolahan hasil
peternakan khususnya telur asin menjadi lebih beraneka ragam. Dalam proses
penyangraian terjadi pengurangan kadar air yang cukup banyak, sehingga produk
yang dihasilkan lebih awet. Uji kadar air menunjukan bahwa kadar air pada telur
asin rebus berkisar 42.77% sedangkan untuk telur asin sangrai kadar air
berkisar 37.09%