Terjemahkan halaman ini

Senin, 20 Oktober 2014

Produksi telur puyuh asin



Membuat Telur Asin dari Telur Burung Puyuh

Selain enak dibuat sate, telur puyuh pun dapat diolah menjadi telur asin. Seperti halnya membuat telur asin menggunakan telur itik, proses pembuatannya sama persis. Mungkin yang membedakan hanya lamanya proses penggaramannya saja.
Karena kulit telur puyuh lebih tipis jika dibandingkan dengan kulit telur itik.


Untuk Membuat Telur Asin dari Telur Burung Puyuh dibutuhkan ;

 
Alat dan bahan :

1. Telur Puyuh
2. Garam
3. Abu gosok atau bata merah halus.
4. Baskom atau ember plastik

Cara Membuat :


1. Pilih telur puyuh dengan kualitas baik. Telur dalam kondisi utuh dan tidak retak pada kulitnya.

2. Cuci telur puyuh untuk membersihkanya dari kotoran yang melekat. Telur puyuh ini bisa dengan hanya dicuci bersih atau bisa juga dengan diamplas/ digosok dengan sedikit lebih keras, namun bila kita menggosoknya, pola motif blirik pada kulit telur puyuh ini akan hilang ( telur berwarna polos ) dan lebih rentan pecah karena semakin tipisnya kulit telur akibat pengamplasan / proses penggosokan tadi.

3. Tiriskan sampai permukaan telur puyuh yang telah dicuci tersebut kering. 

4. Buat adonan untuk mengasinkan telur. Adonan yang digunakan sama seperti adonan untuk mengasinkan telur bebek. Campurkan garam dan abu gosok dengan perbandingan 2 : 1. Kemudian tambahkan air secukupnya sampai adonan menjadi sedikit mengental. Selain abu gosok dapat juga menggunakan bata merah yang dihaluskan.

5. Membungkus setiap telur puyuh dengan adonan pastinya akan memakan waktu yang cukup lama. Jadi bisa diganti dengan cara membenamkan telur-telur puyuh ke dalam adonan.

6. Simpan telur puyuh dalam wadah baskom atau ember plastik selama 5 - 7 hari. Letakkan pada ruang terbuka.

7. Setelah 5 - 7 hari, bersihkan telur puyuh dan dengan hati-hati untuk menjaga telur puyuh dalam keadaan baik.

8. Terakhir, rebus telur puyuh dan telur puyuh asin siap untuk dinikmati.

Dengan menjadikan telur puyuh menjadi telur asin, maka daya simpan telur akan sedikit lebih lama dengan rasa yang lebih gurih tentunya. Bagi yang gemar makan telur puyuh, rasanya belum lengkap kalau belum mencicipi Telur Asin dari Telur Burung Puyuh :)

Analisis bisnis telur puyuh asin.
Seperti halnya telur bebek, telur puyuh yang diasinkan pun tak menutup kemungkinan untuk diterapkan ke dalam format bisnis yang juga dapat berpotensi mendatangkan keuntungan.
Mengingat masyarakat penggemar telur puyuh tak kalah banyaknya dengan penggemar telur bebek asin, maka telur puyuh yang diasinkan pun sebenarnya bisa menjadi sesuatu inovasi yang baru dalam kresi aneka olahan makanan berbahan dasar telur.
Bila dilihat dari sisi popularitas, telur puyuh asin mungkin belum terlalu banyak dikenal oleh masyarakat, sebagaimana belum dikenal luasnya telur asin yang terbuat dari telur ayam negeri. Dengan demikian, faktor kompetisi sektor produksi dan pemasaran produk ini pun masih relatif kecil, dan terbuka luas. Barangkali kelak, seiring dengan semakin populernya telur puyuh asin di masyarakat konsumen, maka mulai bermunculanlah produsen produsen baru yang kelak bisa menjadi kompetitor bisnis, namun dengan label sebagai pemain pemain baru yang sedang dalam tahap memulai dan menapaki bisnis yang keburu populer ini.
Sudah barang tentu porsi keberuntungan sebagian besar akan berada di fihak yang lebih berpengalaman dan lebih dahulu mengambil posisi start menggeluti pengolahan telur puyuh asin ini sedari awal. Dengan modal pengetahuan dan pengalaman, sehingga mampu memproduksi telur puyuh asin yang cita rasanya sesuai dengan keinginan konsumen, rasanya peluang ini sayang untuk dilewatkan begitu saja.
Di tahap awal perintisan, mulailah dengan membuat beberapa butir telur puyuh yang diasinkan, yang hasil perdananya bisa untuk konsumsi sendiri atau dibagikan kepada tetangga sekitar sebagai produk tester. Resep dan cara membuatnya bisa mengacu pada resep dan metode pembuatan yang disajikan di awal tulisan ini. Bila kita sudah cukup berpengalaman dan terbiasa dalam  memproduksi telur bebek asin, biasanya akan relatif lebih mudah untuk menerapkannya pada telur puyuh. Proses inilah yang disebut sebagai lit-bang produksi.
Variasikanlah resep dasar yang sudah dikuasai / dipatentkan menjadi beberapa resep baru berikut metode pembuatannya. Catatlah setiap hasil yang didapatkan dari berbagai resep pembuatan tadi, suruhlah beberapa orang untuk mencicipinya, lalu mintalah penilaian dan tanggapan serta saran mereka. Apa apa yang mereka katakan itulah yang disebut sebagai suara konsumen yang sudah sepatutnya selalu didengar dan ditindaklanjuti oleh produsen, agar hasil yang diproduksi kelak benar benar akan menjadi ciri khas dari brand produk yang kita hasilkan.
Dari segi pemasaran produk, berdasarkan pengalaman penulis yang juga rutin memproduksi dan memasarkan telur bebek asin, tidak akan mendapati kesulitan yang berarti, karena segmen pasar yang sudah ada pun ternyata sangat menyambut produk baru ini. Asalkan cita rasanya sesuai dengan selera konsumen, InsyaAllah dengan senang hati para pelanggan pun akan ikut mempromosikan produk yang disukainya ini kepada orang lain. Inilah yang disebut keberhasilan dalam meniti bisnis.
Bila masyarakat konsumen sudah menyukai produk telur puyuh asin buatan kita, mulailah meningkatkan kapasitas produksi secara bertahap, karena itu konsistensi dalam sebuah usaha adalah hal yang sangat penting untuk dijaga.
Seperti sebuah ungkapan yang cukup terkenal dalam dunia perdagangan yang berbunyi : “ Barang bagus tidak perlu promosi, karena otomatis akan terkenal dengan sendirinya”

Terakhir berbicara mengenai harga, tentunya akan sangat bijak bila kita memulainya dengan memberikan harga promosi dalam beberapa waktu. Strategi ini sudah lama dikenal dalam dunia bisnis, dan sudah menjadi rahasia umum. Dengan berjalannya waktu, produsen dapat mempertimbangkan sisi profit pemasaran, karena biar bagaimanapun proses jual beli yang baik haruslah dapat mendatangkan keuntungan bagi kedua belah fihak, sehingga masing masing mendapat kepuasan tersendiri sesuai dengan posisinya masing masing.

Selamat mencoba.

5 komentar: