ANALISIS USAHA
PRODUKSI TELUR ASIN
Analisis usaha merupakan bahan pertimbangan bagi setiap calon pengusaha
yang ingin merealisasikan gagasan gagasan bisnisnya yang mungkin sudah
tergambarkan di atas kertas.
Sebelum memulai pengelolaan sebuah bidang bisnis ada baiknya kita
mempertimbangkan beberapa hal dasar yang nantinya dapat kita jadikan patokan
dasar dalam menjalankan ide ide bisnis kita.
Dari analisis bisnis ini, diharapkan setiap calon pengusaha dapat
menjalankan setiap bidang usaha yang sudah dicita citakannya sampai usaha
tersebut berhasil.
Dalam hal ini, penulis mencoba menuangkan konsep analisis usaha tersebut
yang merupakan hasil tulisan saudara khoirul anam, dari jawa timur. Dalam
tulisannya tersebut ada beberapa hal yang penulis edit dan tambahkan sebagai
bahan pertimbangan komplementer dari pengalaman penulis yang sekaligus sebagai
seorang pelaku utama bisnis ini : produsen
dan penjual telur asin di Jakarta.
TUJUAN USAHA
1. Mendapatkan keuntungan yang halal dan barokah.
2. Memberikan suasana baru terhadap pecinta telur, selain digoreng atau
direbus biasa dapat pula menikmati telur dengan rasa asin dan masir.
3. Dapat mempertahankan kualitas cita rasa telur asin.
4. Dapat memperpanjang umur simpan telur.
Dasar pemikiran pengasinan telur merupakan salah satu cara penambahan
umur simpan telur.
Telur asin merupakan salah satu sumber protein yang mudah didapat dan
berharga relatif murah.Telur asin sebagai bahan makanan yang telah diawetkan
mempunyai daya tahan terhadap kerusakan yang lebih tinggi dibandingkan telur
mentah. Disamping untuk konsumen rumah tangga, konsumen lainnya yang sangat
potensial adalah restoran, rumah makan, kapal-kapal laut, rumah sakit,
asrama-asrama, perusahaan jasa boga dan sebagainya.
Ada beberapa cara pengawetan telur antara lain dengan cara pengasinan atau
penggaraman, dibuat tepung, dan dibuat pindang.
Cara yang paling banyak dilakukan adalah dengan cara pengasinan menggunakan
garam yang dicampur dengan batu bata merah halus. Selain itu juga dapat
dilakukan dengan menggunakan abu sekam maupun perendaman dalam larutan garam.
Namun demikian menurut hasil percobaan maupun pengalaman akan lebih baik jika
digunakan menggunakan bata merah atau dengan campuran abu sekam.
Memilih telur dapat dilakukan dengan cara pengamatan, peneropongan, dan
dapat juga dimasukkan kedalam air. Bila mengapung maka telur tidak atau kurang
baik dan apabila telur melayang atau tenggelam berarti baik. Dengan cara
melihat telur yang telah lama dierami dan hampir menetas,ternyata didalam telur
terdapat mata kehidupan.
Pembuatan telur asin dapat menggunakan telur bebek maupun telur ayam tetapi
yang sering digunakan adalah telur bebek karena selain kulit cangkangnya tebal
bila dibuat telur asin rasanya lebih enak.
Sebelum dilakukan pengaweten telur harus dibersihkan terlebih dahulu dari
kotoran yang menempel selain untuk menjaga kebersihan juga untuk membuka
pori-porinya.
Larutan garam mempunyai sifat plasmolisis sehingga dapat menerobos pori-
pori kulit telur dengan tekanan. Telur asin yang baik dapat diamati dengan cara
membelah telur asin yang sudah dimasak yaitu kuning telurnya berwarna
kecoklatan dan masir.
Telur adalah salah satu sumber protein hewani yang memiliki rasa yang
lezat, mudah dicerna, dan bergizi tinggi.
Telur terdiri dari protein 13 %, lemak 12 %, serta vitamin, dan mineral. Nilai
tertinggi telur terdapat pada bagian kuningnya. Kuning telur mengandung asam amino
esensial yang dibutuhkan serta mineral seperti : besi, fosfor, sedikit kalsium,
dan vitamin B kompleks.
Adapun putih telur yang jumlahnya sekitar 60 % dari seluruh bulatan telur
mengandung 5 jenis protein dan sedikit karbohidrat (Pusbangtepa-IPB). Satu-satunya
nutrisi yang potensial hanyalah kalsium, karena kandungannya meningkat tajam
dibanding telur segar.
Nutrisi yang meningkat akibat pengasinan telur adalah kalsium. Hal ini
tentu menguntungkan, karena kalsium sangat diperlukan dalam pembentukan tulang
yang kuat. Penambahan kalsium ini berasal dari penyerapan mineral dari media
pembalut telur selama penggaraman, terutama dari bata merah atau abu sekam.
Kandungan kalsium meningkat 2,5 kali setelah pengasinan Kualitas telur ditentukan oleh
1) Kualitas bagian dalam (kekentalan
putih dan kuning telur, posisi kuning telur dan ada tidaknya noda atau bintik
darah pada putih atau kuning telur)
2) Kualitas bagian luar (bentuk dan
warna kulit, permukaan telur, kebutuhan dan kebersihan kulit telur) Dalam telur
itik, protein lebih banyak terdapat pada bagian kuning telur, 17%, sedangkan
bagian putihnya terdiri dari ovalbumin (putih telur) dan ovavitelin (kuning
telur). Protein telur mengandung semua asam amino esensial yang dibutuhkan
tubuh untuk hidup sehat.
Hasil penelitian mendapatkan, sebutir telur mempunyai nilai kegunaan
protein (net protein utilization) 100% dibandingkan bagian putihnya 11%.Protein
telur mengandung semua asam amino esensial yang dibutuhkan tubuh untuk hidup
sehat (Pusbangtepa-IPB).
Studi dan segmentasi pemasaran
1. Marketing Yang dilakukan untuk mempromosikan produknya dilakukan dengan
beberapa cara, dintaranya:
- Dari mulut ke mulut konsumen adalah mengenalkan dari pembicaraan
masyarakat mengenai produk tersebut.
- Promosi adalah babagaimana perusahaan mengenalkan produk mereka
diberbagai tempat meliputi keterangan terhadap :
1. Produk, Jenis bahan utama, Harga produk, Kualitas produk (Telur asin)
yakni memproduksi telur asin yang berbahan dasar telur bebek dari jenis bebek
pilihan (sehat dan berasal dari peternakan yang bersih).
Usaha produksi telur asin menjual hasil produksinya dengan harga terjangkau
dan ekonomis (Rp. 3.500,-/biji), sehingga dapat di jangkau berbagai lapisan
masyarakat khusunya mahasiswa di sekitar lokasi pemasaran. Meskipun harga telur
asinnya standart dan ekonomis, namun kualitasnya lebih tinggi karena proses
produksi yang berbeda dari perusahan telur asin yang lain, misalnya: lama waktu
perendaman yang tepat waktu (tidak kurang atau tidak lebih) dan komposisi bahan
baku yang pas.
2. Tenaga kerja produksi dalam hal ini adalah benar benar anggota produsen
sendiri, bukan merupakan mitra / rekanan bisnis dari produsen, sehingga produk
yang dipasarkan mempunyai ciri khas yang benar benar merupakan trade mark
tersendiri dari produsen tersebut.
3. Lokasi produksi, pemasaran.
Lokasi produksi menggunakan rumah produksi dengan cara menyewa yang dapat
pula dijadikan sebagai outlet utama dalam pemasaran. Meskipun masih tergolong pengusaha
yang baru baru, masyarakat akan mudah mengenal produk telur asin karena telur
asin sudah membudaya sehingga akan banyak masyarakat yang mengkonsumsi telur
asin dan cepat mempermudah proses pemasaran yang dilakukan.
Faktor kelemahan
Setiap faktor kelemahan dalam bidang usaha ini bisa diatasi seiring dengan
berjalannya waktu dan pengembangan bisnis bila ditangani dengan profesional.
Adapun beberapa faktor kelemahan yang bisa diidentifikasi adalah :
1. Bila oganisasi usaha produksi merupakan usaha baru, penyususunan
organisasi industri masih dalam skala kepala Usaha, bagian produksi, dan
pemasaran saja.
2. Sistem manajemen usaha belum memiliki manajemen untuk mengolah data dan
informasi secara baik.
3. Sebagai pengusaha pemula, produksi telur asin belum bisa dikerjakan
dalam jumlah besar, karena keterbatasan waktu dan tenaga kerja.
4. Modal Usaha produksi telur asin hanya menggunakan modal awal yang
sedikit, sehingga pendapatan perbulannya juga masih rendah namun sudah mencapai
keuntungan meskipun tidak tinggi. Dengan demikian usaha yang baru dijalankan
meskipun telah mendapat provit, namun sementara belum bisa dijadikan sandaran
sumber penghasilan utama. Diantara faktor resikonya adalah permasalahan klasik
: besarnya pasak dari pada tiang.
Ada baiknya untuk setiap provit bersih yang dihasilkan 60% nya digunakan
untuk pengembangan usaha, dan sisanya dapat digunakan untuk keperluan lainnya
seperti shodaqoh, atau konsumsi.
Peluang (Oportunity)
Adanya peluang merupakan kesempatan yang memang tersedia di setiap lini
bidang usaha, tak terkecuali produksi telur asin. Diantara faktor peluang
bisnis tersebut adalah :
1 Kondisi Lingkungan Sekitar
Produsen telur asin merupakan satu-satunya pengusaha telur asin yang ada di
lingkungannya, sehingga kondisi persaingannya yang rendah.
2 Peluang Pasar produksi telur asin akan mudah dikenal dan akan memiliki
pangsa pasar yang luas, maka dengan mudah produsen mengembangkan pemasaran yang
lebih luas. Selain itu telur asin sudah banyak dikenal oleh masyarakat.
3 Kondisi Sosial Budaya Kondisi masyarakat tidak asing dengan makanan
seperti telur asin, sehingga banyak masyarakat yang mengonsumsi telur asin,
apalagi bisa didapatkan dengan harga yang relatif murah.
4 Kecerdasan konsumen dalam berbelanja kebutuhan kesehariannya termasuk
telur asin di dalamnya. Konsumen akan lebih kritis dalam memilih produk dengan
kualitas yang terbaik. Hal inilah yang memang sejak dulu sudah diakomodir oleh
produsen dengan menyajikan produk telur asin yang berkualitas dan fresh.
Resiko bisnis (
Threats)
Faktor resiko bisnis produksi telur asin yang patut diperhitungkan
diantaranya adalah :
1. Harga Bahan Baku Semakin Naik Harga telur bebek yang semakin mahal,
sehingga modal yang dikeluarkan semakin tinggi juga.
2. Bermunculan pesaing baru. Semakin
terkenal suatu usaha maka makin banyak usaha telur asin yang baru, sehingga
persaingan semakin tinggi.
3. Bahan Bakar Yang dipakai Semakin Mahal Wacana tentang naiknya BBM tentu
menjadi suatu ancaman bagi usaha produksi telur asin, karena biaya untuk proses
distribusi ke daerah semakin mahal.
Strategi pemasaran
1. Untuk mencapai tujuan, usaha
produksi telur asin memiliki pasokan Telur asin dari peternak yang sudah
bekerjasama dari awal dan komposisi bahan baku tetap atau konsissten sehingga
cita rasa dan kualitas Telur asin hasil produksi tetap terjaga.
2. Segmentasi. Karena Telur asin
merupakan makanan sehat yang mengandung protein yang tinggi. Protein terdapat
pada bagian kuning sekitar 17 persen dan putihnya sekitar 11 persen. Telur asin
sangat dianjurkan untuk dikonsumsi oleh anak-anak dalam masa pertumbuhan, ibu
hamil dan menyusui, orang-orang yang sedang sakit dan dalam masa penyembuhan. Oleh
karena itu Telur asin bermanfaat bagi semua kalangan.
Jadi segmentasi pasar Usaha produksi telur asin adalah masyarakat dari
semua umur yang sementara ini akan dikembangkan di wilayah Ragunan dan
sekitarnya atau lebih luas lagi di DKI Jakarta dan direncanakan lebih lanjut
pada wilayah lainnya.
3. Target Target pasar usaha produksi telur asin adalah semua kalangan
masyarakat. Melihat Telur asin yang di pasarkan lebih banyak di rumah makan
sederhana di daerah-daerah bagian kampus, kota dan sekitarnya, maka target
pasarnya lebih dikususkan bagi masyarakat menengah kebawah, namun tidak menutup
kemungkinan untuk masyarakat menengah ke atas walau baru sebatas di level end
user.
4. Marketing Strategy Pyramids yang merupakan salah satu kelemahan Usaha
produksi telur asin adalah kurangnya inovasi yang dilakasanakan oleh perusahaan
ini. Dengan membaca kondisi, bila dilihat dari produk yang dihasilkan, belum
banyak inovasi yang dilakukan oleh Usaha yang masih berkembang ini, maka perlu
adanya riset lapangan untuk membuat inovasi inovasi baru yang nantinya menjadi
ciri khas usaha produksi telur asin ini.
Semoga
tulisan ini bermanfaat bagi setiap calon pengusaha yang mau memulai perjalanan
bisnisnya, sampai jumpa di forum sukses.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar