Terjemahkan halaman ini

Sabtu, 13 September 2014

Analisis usaha produksi telur asin




ANALISIS USAHA PRODUKSI TELUR ASIN

Analisis usaha merupakan bahan pertimbangan bagi setiap calon pengusaha yang ingin merealisasikan gagasan gagasan bisnisnya yang mungkin sudah tergambarkan di atas kertas.
Sebelum memulai pengelolaan sebuah bidang bisnis ada baiknya kita mempertimbangkan beberapa hal dasar yang nantinya dapat kita jadikan patokan dasar dalam menjalankan ide ide bisnis kita.
Dari analisis bisnis ini, diharapkan setiap calon pengusaha dapat menjalankan setiap bidang usaha yang sudah dicita citakannya sampai usaha tersebut berhasil.
Dalam hal ini, penulis mencoba menuangkan konsep analisis usaha tersebut yang merupakan hasil tulisan saudara khoirul anam, dari jawa timur. Dalam tulisannya tersebut ada beberapa hal yang penulis edit dan tambahkan sebagai bahan pertimbangan komplementer dari pengalaman penulis yang sekaligus sebagai seorang pelaku utama bisnis ini : produsen dan penjual telur asin di Jakarta.
 



TUJUAN USAHA 

1. Mendapatkan keuntungan yang halal dan barokah.
2. Memberikan suasana baru terhadap pecinta telur, selain digoreng atau direbus biasa dapat pula menikmati telur dengan rasa asin dan masir.
3. Dapat mempertahankan kualitas cita rasa telur asin.
4. Dapat memperpanjang umur simpan telur.  Dasar pemikiran pengasinan telur merupakan salah satu cara penambahan umur simpan telur.

Telur asin merupakan salah satu sumber protein yang mudah didapat dan berharga relatif murah.Telur asin sebagai bahan makanan yang telah diawetkan mempunyai daya tahan terhadap kerusakan yang lebih tinggi dibandingkan telur mentah. Disamping untuk konsumen rumah tangga, konsumen lainnya yang sangat potensial adalah restoran, rumah makan, kapal-kapal laut, rumah sakit, asrama-asrama, perusahaan jasa boga dan sebagainya.
Ada beberapa cara pengawetan telur antara lain dengan cara pengasinan atau penggaraman, dibuat tepung, dan dibuat pindang.
Cara yang paling banyak dilakukan adalah dengan cara pengasinan menggunakan garam yang dicampur dengan batu bata merah halus. Selain itu juga dapat dilakukan dengan menggunakan abu sekam maupun perendaman dalam larutan garam. Namun demikian menurut hasil percobaan maupun pengalaman akan lebih baik jika digunakan menggunakan bata merah atau dengan campuran abu sekam.
Memilih telur dapat dilakukan dengan cara pengamatan, peneropongan, dan dapat juga dimasukkan kedalam air. Bila mengapung maka telur tidak atau kurang baik dan apabila telur melayang atau tenggelam berarti baik. Dengan cara melihat telur yang telah lama dierami dan hampir menetas,ternyata didalam telur terdapat mata kehidupan.
Pembuatan telur asin dapat menggunakan telur bebek maupun telur ayam tetapi yang sering digunakan adalah telur bebek karena selain kulit cangkangnya tebal bila dibuat telur asin rasanya lebih enak.
Sebelum dilakukan pengaweten telur harus dibersihkan terlebih dahulu dari kotoran yang menempel selain untuk menjaga kebersihan juga untuk membuka pori-porinya.
Larutan garam mempunyai sifat plasmolisis sehingga dapat menerobos pori- pori kulit telur dengan tekanan. Telur asin yang baik dapat diamati dengan cara membelah telur asin yang sudah dimasak yaitu kuning telurnya berwarna kecoklatan dan masir.
Telur adalah salah satu sumber protein hewani yang memiliki rasa yang lezat, mudah dicerna, dan bergizi tinggi.
Telur terdiri dari protein 13 %, lemak 12 %, serta vitamin, dan mineral. Nilai tertinggi telur terdapat pada bagian kuningnya. Kuning telur mengandung asam amino esensial yang dibutuhkan serta mineral seperti : besi, fosfor, sedikit kalsium, dan vitamin B kompleks.
Adapun putih telur yang jumlahnya sekitar 60 % dari seluruh bulatan telur mengandung 5 jenis protein dan sedikit karbohidrat (Pusbangtepa-IPB). Satu-satunya nutrisi yang potensial hanyalah kalsium, karena kandungannya meningkat tajam dibanding telur segar.
Nutrisi yang meningkat akibat pengasinan telur adalah kalsium. Hal ini tentu menguntungkan, karena kalsium sangat diperlukan dalam pembentukan tulang yang kuat. Penambahan kalsium ini berasal dari penyerapan mineral dari media pembalut telur selama penggaraman, terutama dari bata merah atau abu sekam.

Kandungan kalsium meningkat 2,5 kali setelah pengasinan  Kualitas telur ditentukan oleh
 1) Kualitas bagian dalam (kekentalan putih dan kuning telur, posisi kuning telur dan ada tidaknya noda atau bintik darah pada putih atau kuning telur)
 2) Kualitas bagian luar (bentuk dan warna kulit, permukaan telur, kebutuhan dan kebersihan kulit telur) Dalam telur itik, protein lebih banyak terdapat pada bagian kuning telur, 17%, sedangkan bagian putihnya terdiri dari ovalbumin (putih telur) dan ovavitelin (kuning telur). Protein telur mengandung semua asam amino esensial yang dibutuhkan tubuh untuk hidup sehat.
Hasil penelitian mendapatkan, sebutir telur mempunyai nilai kegunaan protein (net protein utilization) 100% dibandingkan bagian putihnya 11%.Protein telur mengandung semua asam amino esensial yang dibutuhkan tubuh untuk hidup sehat (Pusbangtepa-IPB).



Studi dan segmentasi  pemasaran

1. Marketing Yang dilakukan untuk mempromosikan produknya dilakukan dengan beberapa cara, dintaranya:
- Dari mulut ke mulut konsumen adalah mengenalkan dari pembicaraan masyarakat mengenai produk tersebut.
- Promosi adalah babagaimana perusahaan mengenalkan produk mereka diberbagai tempat meliputi keterangan terhadap :
1. Produk, Jenis bahan utama, Harga produk, Kualitas produk (Telur asin) yakni memproduksi telur asin yang berbahan dasar telur bebek dari jenis bebek pilihan (sehat dan berasal dari peternakan yang bersih).
Usaha produksi telur asin menjual hasil produksinya dengan harga terjangkau dan ekonomis (Rp. 3.500,-/biji), sehingga dapat di jangkau berbagai lapisan masyarakat khusunya mahasiswa di sekitar lokasi pemasaran. Meskipun harga telur asinnya standart dan ekonomis, namun kualitasnya lebih tinggi karena proses produksi yang berbeda dari perusahan telur asin yang lain, misalnya: lama waktu perendaman yang tepat waktu (tidak kurang atau tidak lebih) dan komposisi bahan baku yang pas.
2. Tenaga kerja produksi dalam hal ini adalah benar benar anggota produsen sendiri, bukan merupakan mitra / rekanan bisnis dari produsen, sehingga produk yang dipasarkan mempunyai ciri khas yang benar benar merupakan trade mark tersendiri dari produsen tersebut.
3. Lokasi produksi, pemasaran.
Lokasi produksi menggunakan rumah produksi dengan cara menyewa yang dapat pula dijadikan sebagai outlet utama dalam pemasaran. Meskipun masih tergolong pengusaha yang baru baru, masyarakat akan mudah mengenal produk telur asin karena telur asin sudah membudaya sehingga akan banyak masyarakat yang mengkonsumsi telur asin dan cepat mempermudah proses pemasaran yang dilakukan.




Faktor kelemahan

Setiap faktor kelemahan dalam bidang usaha ini bisa diatasi seiring dengan berjalannya waktu dan pengembangan bisnis bila ditangani dengan profesional.
Adapun beberapa faktor kelemahan yang bisa diidentifikasi adalah :
1. Bila oganisasi usaha produksi merupakan usaha baru, penyususunan organisasi industri masih dalam skala kepala Usaha, bagian produksi, dan pemasaran saja.
2. Sistem manajemen usaha belum memiliki manajemen untuk mengolah data dan informasi secara baik.
3. Sebagai pengusaha pemula, produksi telur asin belum bisa dikerjakan dalam jumlah besar, karena keterbatasan waktu dan tenaga kerja.
4. Modal Usaha produksi telur asin hanya menggunakan modal awal yang sedikit, sehingga pendapatan perbulannya juga masih rendah namun sudah mencapai keuntungan meskipun tidak tinggi. Dengan demikian usaha yang baru dijalankan meskipun telah mendapat provit, namun sementara belum bisa dijadikan sandaran sumber penghasilan utama. Diantara faktor resikonya adalah permasalahan klasik : besarnya pasak dari pada tiang.
Ada baiknya untuk setiap provit bersih yang dihasilkan 60% nya digunakan untuk pengembangan usaha, dan sisanya dapat digunakan untuk keperluan lainnya seperti shodaqoh, atau konsumsi.




Peluang (Oportunity)

Adanya peluang merupakan kesempatan yang memang tersedia di setiap lini bidang usaha, tak terkecuali produksi telur asin. Diantara faktor peluang bisnis tersebut adalah :
1 Kondisi Lingkungan Sekitar
Produsen telur asin merupakan satu-satunya pengusaha telur asin yang ada di lingkungannya, sehingga kondisi persaingannya yang rendah.
2 Peluang Pasar produksi telur asin akan mudah dikenal dan akan memiliki pangsa pasar yang luas, maka dengan mudah produsen mengembangkan pemasaran yang lebih luas. Selain itu telur asin sudah banyak dikenal oleh masyarakat.
3 Kondisi Sosial Budaya Kondisi masyarakat tidak asing dengan makanan seperti telur asin, sehingga banyak masyarakat yang mengonsumsi telur asin, apalagi bisa didapatkan dengan harga yang relatif murah.
4 Kecerdasan konsumen dalam berbelanja kebutuhan kesehariannya termasuk telur asin di dalamnya. Konsumen akan lebih kritis dalam memilih produk dengan kualitas yang terbaik. Hal inilah yang memang sejak dulu sudah diakomodir oleh produsen dengan menyajikan produk telur asin yang berkualitas dan fresh.




Resiko bisnis  ( Threats)

Faktor resiko bisnis produksi telur asin yang patut diperhitungkan diantaranya adalah :
1. Harga Bahan Baku Semakin Naik Harga telur bebek yang semakin mahal, sehingga modal yang dikeluarkan semakin tinggi juga.
2. Bermunculan pesaing baru.  Semakin terkenal suatu usaha maka makin banyak usaha telur asin yang baru, sehingga persaingan semakin tinggi.
3. Bahan Bakar Yang dipakai Semakin Mahal Wacana tentang naiknya BBM tentu menjadi suatu ancaman bagi usaha produksi telur asin, karena biaya untuk proses distribusi ke daerah semakin mahal.




Strategi pemasaran

 1. Untuk mencapai tujuan, usaha produksi telur asin memiliki pasokan Telur asin dari peternak yang sudah bekerjasama dari awal dan komposisi bahan baku tetap atau konsissten sehingga cita rasa dan kualitas Telur asin hasil produksi tetap terjaga.
2. Segmentasi.  Karena Telur asin merupakan makanan sehat yang mengandung protein yang tinggi. Protein terdapat pada bagian kuning sekitar 17 persen dan putihnya sekitar 11 persen. Telur asin sangat dianjurkan untuk dikonsumsi oleh anak-anak dalam masa pertumbuhan, ibu hamil dan menyusui, orang-orang yang sedang sakit dan dalam masa penyembuhan. Oleh karena itu Telur asin bermanfaat bagi semua kalangan.
Jadi segmentasi pasar Usaha produksi telur asin adalah masyarakat dari semua umur yang sementara ini akan dikembangkan di wilayah Ragunan dan sekitarnya atau lebih luas lagi di DKI Jakarta dan direncanakan lebih lanjut pada wilayah lainnya.
3. Target Target pasar usaha produksi telur asin adalah semua kalangan masyarakat. Melihat Telur asin yang di pasarkan lebih banyak di rumah makan sederhana di daerah-daerah bagian kampus, kota dan sekitarnya, maka target pasarnya lebih dikususkan bagi masyarakat menengah kebawah, namun tidak menutup kemungkinan untuk masyarakat menengah ke atas walau baru sebatas di level end user.
4. Marketing Strategy Pyramids yang merupakan salah satu kelemahan Usaha produksi telur asin adalah kurangnya inovasi yang dilakasanakan oleh perusahaan ini. Dengan membaca kondisi, bila dilihat dari produk yang dihasilkan, belum banyak inovasi yang dilakukan oleh Usaha yang masih berkembang ini, maka perlu adanya riset lapangan untuk membuat inovasi inovasi baru yang nantinya menjadi ciri khas usaha produksi telur asin ini.

Semoga tulisan ini bermanfaat bagi setiap calon pengusaha yang mau memulai perjalanan bisnisnya, sampai jumpa di forum sukses.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar