Meningkatkan omzet pemasaran
Artikel ini dibuat
sebagai bahan bacaan dan pedoman bagi setiap pelaku usaha yang akan atau sedang
mengelola bisnisnya. Penulis yang juga sebagai pelaku pasar, yaitu produsen
olahan telur ayam dan telur bebek asin fresh / segar di jakarta mencoba untuk
share wawasan dalam dunia wirausaha kepada rekan rekan wirausaha, penggemar
telur asin, aneka sajian kuliner, dan masyarakat pada umumnya.
Pada sebuah
daerah perindustrian yang terletak di sepanjang sisi jalan raya Bogor - Jakarta,
penulis menjumpai banyak pelaku usaha / pedagang yang membuka usahanya, mulai
dari level kaki lima sampai kelas menengah.
Sejak dini hari ketika matahari
belum menampakkan sinar hangatnya, mereka sudah sibuk menyiapkan segala pernak
pernik dagangannya hingga masuk waktu siang hari, ketika jam istirahat tiba.
Saat matahari tepat diatas kepala,
kala sirene penanda jam istirahat berbunyi, tak berapa lama kemudian diikuti
dengan bermunculannya kaum pekerja dari balik tempat bekerjanya masing masing.
Ada yang langsung masuk ke sentra kuliner, ada yang mampir ke lapak lapak
pedagang di pinggir jalan, ada yang sekadar mengobrol santai di sudut sebuah
bangunan toko atau ada juga yang langsung menuju ke tempat ibadah.
Beberapa rumah makan terlihat ramai
oleh pengunjung, namun ditempat yang lainnya ternyata ada pula yang terlihat
lebih ramai, didominasi oleh pengunjung yang datang silih berganti hingga waktu
istirahat berakhir.
Beraneka kendaraan bermotor yang
lalu lalang dari kedua arah jalan raya, menyajikan suasana keramaian yang khas
dari tipikal sebuah daerah sentra industri.
Suatu pemandangan yang lazim dan
telah menjadi rutinitas keseharian di sana, menjadikan kebanyakan orang acuh
tak acuh terhadap hal tersebut, seolah telah larut dengan berlalunya waktu,
hari demi hari.
Akan tetapi, bila kita melihat
rutinitas yang biasa biasa saja tersebut dari kaca mata bisnis wirausaha,
tentunya kita akan menemukan hal hal baru dan fakta menarik yang dapat kita
amati dan pelajari, terutama adalah yang berkaitan erat dengan tema utama yang
selalu terlintas di benak setiap pengusaha :
“Bagaimana agar calon pembeli terlihat antusias dan sangat tertarik pada
produk yang saya jual ?”
Meneliti dan mencari tahu apa
penyebab pelanggan senang membelanjakan uangnya merupakan salah satu pekerjaan
paling sulit bagi penyelanggara bisnis dimanapun, mulai dari level kaki lima
sampai tingkat perusahaan besar.
Bahkan meski pelaku usaha tersebut
telah menerapkan segala teknik pemasaran handal yang silih berganti dengan
biaya yang besar sekalipun, perjuangan untuk mendapatkan pelanggan
sebanyak-banyaknya dan menyisihkan kompetitor / pesaing bisnis akan terus
berlangsung tanpa henti.
Sampai pada tahap ini, persaingan
pun telah menjadi suatu konsekuensi bisnis yang tak dapat terelakkan lagi, dan
seolah telah menjadi momok menakutkan bagi sebagian besar pelaku bisnis untuk kelangsungan
pertumbuhan usaha bisnisnya.
Sebagian pelaku bisnis ada yang
masih menjunjung tinggi sportifitas, namun tak sedikit pula yang bertindak
irrasional bahkan nekat bermain curang untuk lari dari kekalahannya dalam
persaingan bisnis.
Alasan rendahnya minat pelanggan
dan lemahnya penjualan sebenarnya mudah dilihat, ketika kita gagal mendapatkan
9 dari 10 calon pelanggan, salah satu penyebabnya adalah karena beberapa
kelemahan mendasar dalam bisnis itu sendiri.
Yang menjadi masalah adalah banyak
pengusaha yang tidak dapat melihat kelemahan ini. Bagi pengusaha di level kaki
lima, barangkali mayoritas sudah merasa cukup puas dengan apa yang
didapatkannya dalam keseharian, tanpa banyak dibebani dengan sistem manajemen
pemasaran yang rinci. Sudah bisa survive untuk kebutuhan keseharian saja
mungkin sudah menjadi kredo dalam menjalankan usaha bisnisnya. Hal ini agaknya
telah menjadi semacam jalan tengah yang dipandang bisa mengkompromikan keadaan.
Alangkah baiknya kalau mereka mau sedikit saja belajar dan mau merubah cara
pandang mereka dalam berbisnis, dari yang seadanya menuju pada target oriented.
Sementara bagi pengusaha level
menengah ke atas umumnya mereka justru mencari solusi diluar, misalnya dengan
menghadiri seminar, membaca buku petunjuk bisnis atau konsultasi dengan para
ahli industri. Mereka tidak menyadari bahwa kesalahan justru ada di dalam
perusahaan.
Bila anda anda ingin mencari tahu
hal hal apa yang akan menyebabkan produk anda begitu diminati oleh calon
pelanggan, mungkin ada beberapa diantara 6 hal dibawah ini yang bisa menjadi
pedomannya :
1. Kenali secara detail siapa pelanggan anda.
Mungkin anda sudah memiliki gambaran siapa target pelanggan anda secara umum, namun anda belum secara detail menggambarkan nilai manfaat produk yang mengarah kepada pelanggan secara spesifik, mengapa mereka harus membeli produk anda?
Faktor titik temu dan komunikasi
yang menyatukan antara kegunaan produk dan kebutuhan pelanggan. Ini ibarat
cinta anak SMA, si pria menyukai seorang teman wanita namun bingung bagaimana
mengutarakannya. Yang harus dilakukan adalah berusaha mencari tahu apa
kesukaannya, apa hobinya, apa minatnya, dimana rumahnya. Setelah anda tahu,
pada momen tertentu berikan sesuatu yang menjadi kesukaannya. Begitupun yang
harus dilakukan, lakukan survey, setelah tahu menuju kemana minat pelanggan,
harusnya kemasan dan produk andapun menyesuaikan diri menuju kearah yang sama.
2. Definisikan merek dengan baik.
Banyak pengusaha yang
memperkenalkan mereknya secara tidak tepat. Mereka tidak berhasil menemukan
ceruk pasar yang dapat dimasuki dan menempatkan merek didalamnya dengan baik,
akibatnya merek perusahaan tidak secara maksimal mendapatkan perhatian dari target
market, tidak cukup kuat membuat calon pelanggan percaya pada kredibilitas produk
dan perusahaan anda.
Ada pameo yang berlaku di dalam dunia
bisnis :“Barang yang berkualitas
tidak perlu promosi”.
Penulis beranggapan, hal tersebut
lebih menekankan pada efektifitas dari kegiatan promosi yang merupakan begian
dari pemasaran. Untuk produk yang sudah terkenal tentunya merek tersebut sudah
menjadi rahasia umum. Namun untuk merek merek produk pendatang baru, membangun
kredibilitas produk dan layanan konsumen adalah hal yang terpenting.
Mungkin cukup dengan beberapa
contoh yang dapat memuaskan pelanggan diikuti dengan konsistensi dalam
pelayanan, untuk selanjutnya dengan senang hati mereka akan menjadi mitra yang efektif dalam mempromosikan produk
secara Cuma Cuma dari mulut ke mulut. Inilah yang disebut efek domino.
3. Fokus pada satu tujuan utama.
Anda mungkin terlalu banyak
memiliki usaha yang tersebar. Mencoba banyak hal tentu baik untuk pengetahuan.
Namun mencoba banyak hal dalam satu
waktu terutama dalam bisnis, tanpa pemahaman yang memadai tentang apa
yang ingin anda capai hanya akan sia-sia, apabila salah satu mendapatkan
hasilpun pasti tidak akan maksimal.
Dalam istilah pemasaran inilah yang
disebut : Play boy Marketing, yang hanya akan efektif bila dijalankan oleh
pengusaha profesional yang sudah dalam tahapan ekspansi dalam bisnisnya.
Bagi pengusaha pemula, anda perlu memiliki rencana yang sangat jelas. Masalah besar akan timbul bila mengambil begitu banyak peluang usaha tanpa strategi dan perencanaan yang jelas. Yang paling utama, anda harus dapat memberikan perhatian penuh dan energi prima untuk satu kegiatan dan peluang usaha yang berpotensi membuat banyak keuntungan yang nyata.
4. Mampu menerjemahkan apa keinginan pelanggan.
Anda harus menyadari keadaan saat
target pasar anda berbicara mengutarakan tentang adanya permasalahan, keprihatinan
atau keinginan. Anda wajib merespon dengan mencoba mengatasi permasalahan
pelanggan dengan menampilkan produk / jasa anda sebagai solusi.
Bila anda tidak peka dan belajar
memahami target pasar anda dan menjadikannya sebagai sebuah peluang usaha, maka
pendekatan apapun yang anda lakukan kepada mereka, brosur dengan kata-kata
memikat, pamflet, baliho dan segala bentuk promosi gencarpun kemungkinan akan
mereka abaikan, karena tidak menjawab permasalahan mereka.
5. Temukan dimana target pasar berada.
Pikirkan dimana anda dapat
menemukan pangsa pasar potensial biasa berada. Hari ini media sosial adalah
salah satu tempat yang representatif untuk makin mendekatkan produk dengan
target market anda. Selain itu memiliki website dan beriklan di media online
adalah sebuah kebutuhan yang penting. Anda harus berusaha untuk mencari tahu di
mana target pasar Anda menghabiskan waktu online, serta dimana mereka akan
paling reseptif terhadap konten anda, pesan, dan panggilan untuk bertindak.
jangan terkecoh dengan jumlah orang yang melihat iklan Anda, tapi yang terutama
adalah bagaimana orang akan menerima iklan dan konten yang anda sampaikan
kemudian melakukan transaksi.
6. Menjaga stabilitas permintaan akan kebutuhan pada produk anda.
Anda melakukan serangkaian tes
pasar pertama kali dan mendapat respon yang sangat bagus, kemudian anda mulai
membangun bisnis dengan membuat produk atau layanan yang anda pikir akan
diinginkan atau dibutuhkan oleh target pasar anda. namun secara perlahan geliat
pasar menurun dan akibatnya produk anda gagal di pasaran.
Sekali anda telah mengidentifikasi
pelanggan ideal, sangat penting untuk selalu melakukan beberapa proses
pengujian untuk mengetahui peluang usaha dan permintaan potensial secara
berkala, waspadai pula agar produk anda tidak terbawa dan mengikuti pola produk
trend sesaat.
Itulah 6 hal yang akan membuat
pelanggan menjadi tertarik pada produk yang kita jual dan akan menjadikan sebuah
usaha bisnis sukses . Setelah anda dapat menerapkan ke-6 hal diatas, maka akan
sangat mudah langkah anda untuk mengembangkan rencana pemasaran atau
menciptakan aliran penjualan yang benar-benar efektif.
Anda akan tahu apa yang akan
dijual, bagaimana menjual, kapan saat untuk menjual, dan dimana anda akan
menjual. Tentu saja ini bukan pekerjaan mudah, juga membutuhkan ketekunan dalam
menerapkannya. Ini adalah sebuah proses yang diperlukan dalam bisnis untuk
sukses secara berkelanjutan.
Cibinong, Bogor 9 0ktober 2014
Dhani - Fajarbogor producktion
Tidak ada komentar:
Posting Komentar